Makna Maskot

  1. “Mangaji Matan di Alif” adalah peribahasa Banjar yang bermaksud bahwa urang (orang) Banjar mestinya belajar sedari dini, bertahap dan berkesenimbungan. Peribahasa ini juga mengisyaratkan bahwa urang Banjar adalah masyarakat yang religius berdasarkan Al-Quran. Maskot ini (terutama anak laki-lakinya yang memegang alat tunjuk Al-Quran berbentuk huruf Alif) dinamai “Si Alif” sebagai perwujudan dari jiwa urang Banjar yang religius.
  1. Warna Kuning bagi Urang Banjar adalah warna keramat (mulia). Al-Qur’an adalah kitab yang mulia, yang menjadi pedoman bagi mereka.
  1. Motif Gigi Haruan (yang diterapkan pada penutup kepala berbentuk laung pada anak laki-laki dan pada sarung anak perempuan) bermakna ketajaman berpikir atau kecerdasan. Kemampuan berpikir yang tajam diperlukan dalam menelaah kitab suci Al-Qur’an.
  1. Al-Qur’an yang didekap di dada mengisyaratkan bahwa kitab suci ini melekat dalam keseharian urang Banjar, dan semestinya menerangi dada (hati) mereka.
  1. Sarung Sasirangan merupakan identitas kebudayaan Banjar.
  1. Warna hijau adalah warna surga dan merupakan salah satu warna kesukaan Nabi Muhammad SAW, ini juga menjadi identitas keislaman urang Banjar.

MTQ NASIONAL XXIX

0